Sumber Gambar, Dokumen Keluarga
Evakuasi Pendaki Brasil Yang Jatuh Dari Tebing Gunung Rinjani Pada Sabtu (21/06) Lalu Masih Berlangsung Hingga Selasa (24/06). Boerapa Helikopter Disiapkan Untuk Pruses Evakuasi Lewat Jalur Udara di Tengah Ketidakpastian Cuaca.
Hingga Selasa (24/06) Siang, Tim Sar Gabungan Masih Mengupayakan Evakuasi Juliana, Warga Negara Brasil Yang Terperosok Ke Jurang Di Ketinggian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Juliana Marins, 26 Tahun, Terperosok Ketika Mendaki Gunung Rinjani Pada Sabtu (21/06).
Tim Sar Telah Menemukan Posisi Juliana Pada Senin (23/06) Pada Kedalaman 500 meter Dari Posisi Semula. Kendati Begitu Kondisinya Belum Bisa Dipastikan.
“Kami Sudah Menemukan Titik di Mana overlevende Ini Ditemukan Berada. [Lewat] Pemantauan drone. Kami Tidak Melihat Bahwa overlevende Bergerak. Kami Belum Bisa Memastikan, “Kata Kepala Kepala Kantor Sar Mataram, Muhammad Hariyadi, Pada Selasa (24/06).
Ini Bukan Kali Pertama Pendaki Jatuh Dari Tebing di Gunung Tertinggi Kedua Di Indonesia.
Kendala Dan Rencana Evakuasi
Di Sekitar Lokasi Penyelamatan, Sekitar 50 Orang Anggota Tim Gabungan, Yang Terdiri Dari Tim Sar, Tni, Polisi, Relawan, gidsDan Porter Masih Bersiap Untuk Melakukan Aksi Penyelamatan Di Tengah Kondisi Cuaca Yang Tidak MENTU, Pada Selasa (24/06).
Kepala Kantor Sar Mataram, Muhammad Hariyadi, Cuaca Yang tak MENENTU INI Menjadi Tantangan Dalam Operasi Yang Sudah Berlangsung Hampir Empat Hari Terakhir.
“Kendala Yang Paling Utama di Sini Kan Medan Yang Sangat Terjal. Di Samping Itu Juga Sewaktu-Waktu Kabut di Lokasi Yang Sangat Tebal Dan Tidak Dimungkinkan Untuk Melakukan Pencarian Pada Saat Kondisi Berkabut,” Kata Hariyadi.
Sumber Gambar, Basarnas
Hingga Selasa (24/06) siang, Hariyadi masih belum bisa memastikan metode yang paling tepat untuk evakuasi, karena masih menunggu penilaian baik dari tim di lapangan atau pun pantauan dari helikopter yang saat ini sedang dilakukan.
Opsi Mengebakuasi Korban Menggunakan Helikopter Juga Pilihan Yang Terbuka. Tapi, Kata Hariyadi, Semuanya Bergantung Kondisi Cuaca.
Dikutip Dari Kantor Berita AntaraGubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, Menyatakan Akan Menjalin Komunikasi Dengan Pt Amman Mineral Nusa Tenggara Yang Memiliki Helikopter Khusus Untuk Operasi di Medan Ekstrem.
“Lakukan Kemampuan Terbaik Kita, Termasuk Kemungkinan Rescue Melalui Airlifting Menggunakan Helikopter Dengan Pilot Spesifikasi airlifter Supaya Tidak Kehilangan Golden Time Penyelamatan, “Ujarnya.
Dia Menambahkan Bahwa Hingga Saat ini Pihaknya Belum Bisa Memastikan Hingga Kapan Evakuasi Ini Akan Dilakukan.
“Kami Menyesuaikan Dengan Situasi Kondisi di Lapangan Saja. Mohon Doanya. Semoga Lebih Cepat, Lebih Baik.”
Bagaimana Kronologi Kejadian?
Jumat (20/06) Kementeriaans Kehutananan, Yang Turrut Mengoordinasikan Upaya Penyelamatan Ini, Menyebutkan Juliana Memulai Pendakian Melalui Pintu Sembalun Pada Jumat 20 Juni Bersama 12 Rekan Linnya.
Dua Anggota Kelompok Juliana Menggambarkan Pendakian Itu Sulit. Sementara Salah Satunya Mengatakan Pendakian Itu “Sangat Sulit” Dan “Sangat Dingin, Benar-Benar Sangat Berat”, Seperti Dikutip Dari Jaringan TV Brasil Globo.
Salah Satu Anggota Kelompok Itu Mengatakan Pada Saat Kecelakaan Terjadi, Juliana Berada Di Belakang Kelompok Yang Mendaki Bersama Pemandu Mereka.
“Saat itu masih sangat pagi, Sebelum Matahari Terbit, Dalam Kondisi Jarak Pandang Yang Buruk Dengan Hanya Lentera Sederhana Untuk Menerangi Medan Yang Sulit Dan Licin,” Katanya.
Sabtu (21/06) KORBAN DILAPORKAN TERJATUH KE ARAH DANAU SEGARA ANAK DENGAN PERKIRaan KEDALAMAN150-200 METER. Kejadian Berlangsung Sekitar Pukul 06.30 Wita, Tepatnya di Titik Cemara Nungal Yang Merupakan Jalur Menuju Puncak Rinjani.
Otoritas Taman Gunung Rinjani Mengatakan Dalam Unggahan Media Sosial Bahwa Tim Penyelamat Pada Hari Sabtu Telah Mendengar Teriakan Minta Tolong Juliana.
Rekaman Drone Dan Klip Lain Yang Direkam Oleh Pendaki Yang Telah Beredar Online Dan Disiarkan Oleh Media Brasil Juga Menunjukkan Bahwa Dia Masih Hidup Pada Hari Sabtu.
Dia Terlihat Duduk Dan Bergerak di Tanah Abu-Abu, Jauh di Bawah Jalur Pendakian.
Namun Pada Hari Itu Juga, Tim Penyelamat Tidak Dapat Menemukannya Ketika Mereka Turun 300 meter Ke Lokasi Yang Mereka Yakini Sebagai Tempatnya Berada. Dia Juga Tidak Menanggapi Ketika Mereka Memanggilnya.
Minggu (22/06) Rekaman drone Menunjukkan Bahwa Juliana Tidak Lagi Berada di Lokasinya. Kabut Tebal Telah Menghambat Upaya Penyelamatan Dan Memengaruhi Penggunaan Drone Termal.
Senin (23/06) Tim Penyelamat Dapat Menemukan Juliana Kembali, Yang Tampaknya Telah Jatuh Lebih Jauh, Tetapi Harus Mengentikan Pekerjaan Karena Cuaca Buruk.
Sumber Gambar, Basarnas
Insiden ini Cukup Menyita Perhatian Warganet di Media Sosial.
Di Platform Instagram, Akun @resgatejulianamarins Diklaim Diciptakan Pihak Keluarga Dengan 1,2 Juta Pengikut Hingga Artikel Ini Diterbitkan.
Boerapa Unggahan di Akun Ini Mengabarkan Perkembangan Terbaru Evakuasi, Bersama Dengan Desakan-Desakan Agar Pemerintah Indonesia Serius Mengevakuasi.
Warganet Brasil Juga Terlihat Lidi Banyak Komentar di Akun Instagram Presiden Prabowo Subianto Dalam Boerapa Hari Terakhir.
Mereka Mendesak Pemerintah Indonesia Untuk Segera Menyelamatkan Juliana.
Sumber Gambar, Basarnas
Salah Satu Komentar Itu Juga Mendesak Pemerintah Indonesia Untuk Menerima Dukungan Teknis Dari Negara Tetangga Dan Komunitas Internasional Sembari Mengingatkan Bahwa Mata Internasional Mengawasi Upaya Evakuasi Ini.
Sementara Itu menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, Menyatakan Pemerintah Indonesië Serius Dalam Menangani Dan Melakukan Evakuasi.
Sebagai Bagian Dari Upaya Penyelamatan, Empat Helikopter Katanya Juga Sudah Dipersiapkan.
“Pemerintah Semua Serius Untuk Menangani Kasus ini, Jam 7 Pagi Tadi Teman-Teman Dari Balai Dan Semua Sudah Ke TKP Lagi, Bahkan Pak Basarnas Mengatakan Bahwa Satu Pesawat Helikopter Sudah Sudah Sudahstand -by-Kan Tiga Jenis Helikopter Yang Memungkinkan Untuk Turun, “Kata Raja Antoni.
Siapa Juliana Marins?
Media Brasil Dan Keluarga Perempuan Tersebut Mengidentifikasinya Sebagai Juliana Marins, Berusia 26 Tahun.
Boerapa Unggahan di Akun Yang Diklaim Diinisiasi Oleh Pihak Keluarga Menyebut Juliana Adalah Pengembara Yang Berani.
Salah Seorang Rekannya Juga Menyebut Juliana Sudah Menabung Dan Mempersiapkan Sejak Liburan ‘Backpacking’ Pekerja Keras Yang Menabung Dengan Rajin Untuk Mempersiapkan PengeMbarrannya.
Menurut Rekannya Tersebut, Juliana Telah Mengunjungi Boerapa Negara Asia Tenggara Seperti Thailand, Filipina, Vietnam, Dan Indonesia.
Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Jalur Pendakian Dari Pelawangan 4 Sembalun Ke Puncak Gunung Rinjani Ditutup Sementara. Penutupan Dilakukan Hingga Pruses Evakuasi Pendaki Asal Brasil Tersebut Selesai Dilakukan.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman Wasur Mengatakan Aktivitas Pendakian Dari Pelawangan 4 Jalur Wisata Pendakian Sembalun Menuju PUNGAUNI RINJANI DITUTUP SEMENTARA MULAI MULAI MULAI MULAI MULAI 24 JUNI 2025 SAMPAI SAMPAI DENAIM DENAIM DENAK TIENAK DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN DENANDEN Dengan ProSgan Procan. Evakuasi Korban Selesai Dilakukan.
Yarman Mengatakan Penutupan Sementara Ini Dilakukan Untuk Mempercepat Pruses Evakuasi Hingga Mempertimbangkan Aspek Keselamatan Pengunjung Dan Tim Evakuasi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, Mengatakan Kepada BBC News Indonesia Pada Hari Senin (23/06) Bahwa Jalur Tersebut Tidak Ditutup Karena Itu “Tidak Akan Mengganggu Pruses Evakuasi”.
Hanya Saja, Kata Satyawan, Pendaki Diperingatkan Dan Dirahkan Untuk Tidak Mendekati Lokasi Evakuasi.
Dia Juga Menambahkan Bahwa Boerapa Pendaki Telah Melakukan Pemesanan Online Dan Menempuh Perjalanan Jauh Untuk Sampai Ke Gunung Rinjani.
“Menutup Pendakian Berpotensi Menyebabkan Kekacauan Bagi Para Pendaki Itu,” Katanya.
Insiden Berulang
Dengan Ketinggian Lebih Dari 3.700 meter, Gunung Rinjani Adalah Gunung Berapi Tertinggi Kedua di Indonesia Dan Tempat Pendakian Populer Bagi Wisatawan, Termasuk Juliana. Tapi Insiden Yang Menimpanya Bukanlah Kali Yang Pertama.
Desember 2021Seorang Pendaki Asal Surabaya Berusia 26 Juga Tewas Ketika Terjatuh Ke Dalam Jurang Sedalam 100 meter Saat Melakukan Pendakian Di Gunung Rinjani Melalui Jalur Senaru, Lombok Utara.
Agustus 2022Seorang Pendaki Asal Portugal Meninggal Dunia Setelah Terjatuh Dari Tebing di Puncak Gunung Rinjani. Korban Berusia 37 Terjatuh Saat Sedang Mengambil Swafoto di Tepi Jurang.
Insiden ini Terjadi Pada Jumat, 19 Agustus 2022, Dan Jenazahnya Berhasil DIEVAKUASI PADA 22 Agustus.
September 2024Seorang Pendaki Asal Jakarta Tersebut Dillaporkan Hilang Setelah Diduga Jatuh Ke Jurang di Kawasan Gunung Rinjani Pada 28 september.
Jasad Korban Berhasil Dideteksi Oleh drone thermisch Di Kedalaman Ratusan -meter Dari Lokasi Kejadian Dan DiVakuasi Sepekan Setelahnya.
Oktober 2024Seorang Pendaki Asal Irlandia Terjatuh Ke Jurang Sedalam 200 meter Saatmendaki Ke Puncak Gunung Rinjani Pada 9 Oktober. Korban Berhasil Diselamatkan Tim Sar Dan Hanya Mengalami Luka Ringan.
Mei 2025Seorang Pendaki Asal Maleisië Meninggal Dunia Setelah Terjatuh Saat Menuruni Gunung Rinjani Melalui Jalur Torean, Lombok, Indonesië.
Korban, Yang Bernama Rennie bin Abdul Ghani (57), Terjatuh Ke Jurang Sedalam Sekitar 80-100 meter Di Jalur Banyu Urip, Saat Rombongan Turun Setelah Mencapai Puncak.
Juni 2024Seorang Perempuan Warga Negara Swiss Tewas Setelah Terjatuh di Jalur Pendakian Bukit Anak Dara, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB. Bule Perempuan Itu Nekat Mendaki Lewat Jalur Ilegal.
Geef een reactie